Carang Soka Madura Sepuh

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

MAHAR : Rp. 3.000.000,- (TERMAHAR) Mr. AY Semarang


carang sokakeris carang soka

  1. Kode : GKO-33
  2. Dhapur : Carang Soka
  3. Pamor : Kulit Semangka
  4. Tangguh : Madura Sepuh (Koso?) Abad XV
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 114/MP.TMII/V/2015
  6. Asal-usul Pusaka : Cilacap, Jawa Tengah
  7. Keterangan Lain : Pendol Mamas model cukitan kuno (lamen)

sertifikasi carang soka

Ulasan :

Keris-keris Madura Sepuh sejak zaman dulu berpengaruh besar terhadap gaya dan bentuk keris-keris di Nusantara. Bentuknya gagah berwibawa, bilah lebar dengan besi yang padat berwarna hitam kebiruan, disertai pamor yang putih memplak, tebal dan cenderung menonjol serta kebanyakan berpamor kulit semangka. Inilah sedikit gambaran umum keris Madura Sepuh, kini sudah agak jarang ditemui di pasaran karena sudah disimpan di lemari pusaka para kolektor.

madura sepuh gandik carang soka madura sepuh

Tak mudah memang membaca keris Madura Sepuh. Namun kebanyakan orang akan menyebut, bahwa keris Madura Sepuh adalah Karya Empu Koso. Panafsiran gebyah uyah (pukul rata sama semua) ini sebenarnya tidak terlalu salah, mengingat Empu Koso adalah seorang empu yang paling terkenal di Madura dan kemungkinan besar adalah empu yang pertama kali menyebarkan ilmu membuat keris di pulau penghasil garam itu. Empu Koso kemudian mengembangkan bilah keris Madura dengan karakter yang khas dan istimewa. Kekhasan pamor keris gubahan Koso adalah sifatnya yang nggajih (seperti genangan lemak) dan garis pamornya yang tebal bertumpuk, dengan warna putih terang yang indah, sehingga tampak kontras sekali dengan besi dan bajanya yang hitam menawan. Bahkan di sela-sela warna pamor yang putih memplak, pada bilah terdapat deretaan pamor akhodiyat yang indah. Sepintas lalu pemor akhodiyat tampak seperti lelehan logam-keperak-perakan yang putih mengkilat.

Keistimewaan pamor keris buatan Empu Koso menjadi ikon terkenal pada keris Madura, hingga orang awam banyak menyebut keris Madura dengan sebutan keris Koso, yang boleh jadi hanya dibuat oleh keturunan dan para muridnya yang mengiblat pada ciri keris buatan Empu Koso.

lobang waragka wuwungan keris

Ganja Sekar, adalah ganja yang terlihat jelas pamornya pada bagian wuwungan (bawah) dan samping kanan kirinya (tiga sisi).

Pamor Puser, pamor pusar-pusar di permukaan bawah ganja (wuwungan) yaitu di belakang sirah cecak dan disebelah buntut urang, dipercaya mempunyai angsar yang lebih, yakni pangkat tinggi, selamat, disegani orang banyak. Selain itu banyak rejeki dan cepat menumpuk kekayaan

Carang Soka, sering diartikan sebagai ranting/cabang pohon soka. Pohon Soka sering dianggap sebagai pohon “pengusir kesedihan”, tak heran dulunya sering di tanam sebagai pagar hidup. Bahkan di keraton Yogyakarta sendiri, tepatnya di bagian tengah Siti Hinggil (beranda terbuka besar), terdapat Selo Gilang (sebuah lapangan batu ditinggikan). Selo Gilang merupakan lokasi Sultan duduk ketika menerima kunjungan dari kerabat atau bawahannya ditanam pelem cempora (mangifera indica) yang berbunga putih dan pohon soka (ixora coccinea) yang berbunga merah yang menggambarkan bercampurnya benih laki-laki (dilambangkan warna putih) dan benih perempuan (dilambangkan warna merah).

pelet sampir pendok cukitan pendok mamas

Dipercaya memiliki makna pemiliknya akan menjadi sanggup melakukan diversifikasi usaha terutama dalam investasi atau dalam berbagai usaha produksi barang dan jasa. Warangka dengan eksen pelet sampir ini tampak serasi disandingkan dengan pendok blewah model cukitan (pendok yang dihiasi dengan ukiran cukitan, bukan dipahat melainkan “dicukit” dengan alat yang tajam sehingga terjadi alur-alur indah  seperti yang dikehendaki). Teknik cukit selain memerlukan kesabaran juga membutuhkan skill tinggi, hingga memerlukan bahan lebih banyak karena sebagian terbuang, harga pendok cukitan biasanya lebih mahal daripada pendok lain, tetapi penampilan pendok cukitan memang lebih indah. Sedangkan material pendok adalah berbahan Mamas, perpaduan beberapa unsur logam yang secara teknologi susah ditiru saat ini, semuanya masih tampak utuh, bahkan pada bagian antup-antupan (paling ujung/bawah) tidak berlobang maupun penyok. Sangat cocok bagi mereka yang mendambakan keris Madura Sepuh dengan karakter birawa dan wingit.

Ditawarkan sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.

 

Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *