Panimbal Singosari

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

Mahar : 6,250,000,- (TERMAHAR) Tn. YG Tambun, Bekasi


 luk-9-panimbal 20161229134702
  1. Kode : GKO-204
  2. Dhapur : Panimbal
  3. Pamor : Beras Wutah
  4. Tangguh : Singosari Abad XI
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 04/MP.TMII/I/2017
  6. Asal-usul Pusaka : eks Koleksi (Alm) Ir. Soegeng Prasetyo S
  7. Keterangan Lain : temuan, garan cirebon pulungan

serti

Ulasan :

Di Pendopo Agung, tiga prajurit utusan Kubilai Khan meminta kerajaan-kerajaan di Jawa untuk takluk dan membayar upeti. Saat itu, ketangguhan pasukan berkuda Mongolia tidak tertandingi, konon, mendengar namanya saja para raja gemetar ketakutan. Raja Singosari ini juga tahu akibatnya jika menolak permintaan Kubilai Khan. Tapi dia paham kedaulatan dan harga diri memang harus dijaga dengan darah dan nyawa. Seluruh pisowanan pun hening, menunggu keputusan Kertanegara. Sri Raja yang gagah berani keturunan Sang Amurwabhumi itu berjalan mendekati utusan Mongol yang jumawa, merasa di atas angin tidak pernah terkalahkan di kolong langit.  Tanpa keraguan sedikitpun, Kertanegara mencabut keris pusaka Singosari dari warangkanya. Lebih cepat dari kilat, keris itu menebas telinga Meng Qi, salah satu utusan Negeri Mongol. Itulah jawaban Singhasari atas penghinaan Mongol. Kerisnya sudah berbicara. Singhasari menolak tunduk kepada Mongolia. Rakyat Singosari tidak gentar pada tentara Mongolia yang mitosnya tidak terkalahkan. “Silakan datang, maka seluruh ksatria Singosari akan berdiri melawan!”

pameran-keris-tmii
Pameran keris Singosari 17-31 Desember 2016 Museum Pusaka TMII

Siapa sangka jika sepenggal kisah di abad ke-13 itu turut menentukan alur berdirinya NKRI. Jika saat itu, Kertanegara memilih tetap menyarungkan kerisnya, bisa jadi sejarah Nusantara akan lain. Mungkin Majapahit sebagai penerus Singosari tidak akan pernah berdiri. Tidak akan ada kisah Hayam Wuruk serta Gajah Mada dengan Sumpah Palapa-nya. Tapi hari itu adalah takdir, sudah menjadi ketentuan Yang Maha Kuasa, Kertanegara mencabut kerisnya dan Nusantara menggapai jalannya …..

Meski perjalanan sejarah kerajaan Singasari relatif pendek hanya berlangsung 70 tahun namun memiliki pengaruh yang besar terhadap politik dan budaya di Nusantara dan sebagian Asia. Pancapaian utama di bidang Politik adalah gagasan perluasan wilayah cakra mandala melalui ekspedisi PaMalayu sebagai embrio nusantara yang nantinya dilanjutkan oleh imperium Majapahit dan keberanian Singosari untuk menolak tunduk kepada Kubilai Khan (Mongol). Dalam bidang budaya selain banyak peninggalan candi di era Singosari hingga prasasti, kerisnya juga memiliki kisah tersendiri yang masih melekat hingga sekarang (keris empu gandring).

Karena cerita keberanian Singosari menolak tunduk kepada Mongol, ibarat Jawa tanahnya selalu becek melawan “kegilaan” bangsa Mongol yang di jamannya mengusai hampir separoh dunia, tak ubahnya seperti kisah Dawud melawan Jalut (David melawan Goliath) menjadikan keris-keris Singosari selalu mempunyai penggemar fanatiknya tersendiri dan menjadi salah satu tangguh yang wajib dimiliki, ada sebuah pemeo di kalangan sutresna keris “belum pecinta keris atau kolektor sejati jika belum memiliki keris Singosari”.

Keris tangguh Singosari adalah sebuah pencapaian kesempurnaan dari prototipe awal sebuah keris. Memiliki material logam pilihan (fungsional) tetapi tetap tidak mengesampingkan kedetailannya. Sangat langka dan jumlahnya tidak banyak dan seringkali ditemukan dalam kondisi kurang utuh lagi, karena sebagian besar ditemukan tertimbun dalam tanah, pasir atau endapan lumpur sungai.

panimbal-singosari besi-singosari

Isoteri keris Singosari juga dipercaya sebagai keris pengampu atau penindih keris-keris lain yang memiliki efek negatif atau aura kurang baik. Orang-orang yang memiliki sebuah benda gaib umumnya menginginkan adanya pusaka yang tuahnya dapat melindungi gangguan atau serangan yang tak kasat mata tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga yang dicintai. Seringkali terjadi adalah adanya gangguan atau ancaman yang datangnya dari luar, tetapi tidak terpikirkan olehnya untuk melindungi dirinya dan keluarganya dari ancaman atau gangguan yang berasal dari dalam, dari benda-benda koleksinya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut dalam dunia perkerisan jawa dikenal adanya istilah “Keris Tindih” dan biasanya keris-keris tersebut ber-tangguh sepuh sanget, diantaranya tangguh kabudhan dan singosari. Meski bentuknya sudah tidak utuh, tetapi aura wingit dan kegaharan masih sangat bisa dirasakan. Material unsur logam yang ada seolah masih di extract, diolah dan dicampur (smelting) secara tradisional melalui sebuah pengetahuan serta perhitungan yang njlimet ditambah dengan asam garam pengalaman dalam olah rasa titen. Bagian gonjonya sangat keras, masi sangat wutuh, terutama ricikan greneng-nya masih terlihat plastis cantik sempurna dibanding dengan bilahnya yang telah aus. Simbol-simbol kesakralan sebagai hasil pemahaman religius, terwujud dalam keris ini. Selain memiliki desain fungsi teknomik yang tinggi sebagai senjata bela diri (tikam) dengan bagian gonjo yang luar biasa kerasnya. Gonjo yang didasari konsep penyatuan linggayoni pada keris salah satu fungsi tentunya adalah untuk menahan hentakan sekaligus melindungi genggaman tangan ketika menusukkan bilahnya. Sedangkan desain sosioteknik terwujud dalam ricikan-ricikan pada bilah mencerminkan simbol kebesaran dan status sosial pemiliknya pada masa itu.

perut-ganja-singosari greneng-singosari

Warangka model sandang walikat yang praktis dibawa kemana-mana dengan garan cirebon model pulungan lamen yang sudah jarang ditemui (memiliki hidung seperti burung, dengan posisi jongkok pralambapada asana) menambah sisi maskulinitasnya. Bukan tidak mungkin keris ini dulunya dimiliki oleh Ksatriya pilih tanding dalam menjalani dharma-nya.

20161229135317 pulungan

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.


Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : D403E3C3 Email : admin@griyokulo.com

————————————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *