Tombak Kudhup Cempaka

Ulasan :

TOMBAK DHAPUR KUDHUP CEMPAKA, dalam bahasa Indonesia artinya tombak dhapur kuncup bunga cempaka. Tombak ini juga termasuk tombak kecil, tetapi ukurannya agak lebih besar dari tombak khudup melati atau tombak kudhup gambir, ukurannya juga hanya satu jengkal tangan kira-kira 20 cm. Biasanya banyak dipasangkan dengan landheyan hanya satu depa pemiliknya (yaitu jarak antara ujung siku yang ditekuk tegak lurus dengan ujung jari yang direntangkan ke atas).

Menurut kepercayaan, bunga cempaka bersifat menolak pengaruh jahat dan mendatangkan pengaruh yang baik. Bunga cempaka kuning dipercaya mendatangkan rejeki dan kekayaan, bunga cempaka putih melambangkan kesucian hati dan cinta kasih. Cempaka dalam bahasa Jawa berati cepak, atau dekat atau gampang. Cepak rejeki berarti gampang rejeki, cepak jodoh berarti enteng jodoh. Selain sebagai senjata tombak, tombak dhapur khudup melati dipercaya sebagian pemburu isoteri sebagai tombak piandel untuk menolak pengaruh jelek dan mendatangkan pengaruh baik, juga piandel dalam mendatangkan rejeki, teman atau jodoh.

PAMOR RAMBUT DARADAH, atau rambut Paradah, adalah salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya mirip dengan pamor adeg, tetapi pada jarak tertentu terdapat kelukan di pinggir garis pamor itu. Pamor ini tergolong memiliki tuah yang baik. Menurut sebagian ahli tanjeg keris atau tombak dengan pamor Rambut Daradah dapat mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan tinggi wibawanya. Pamor ini termasuk pamor pemilih, karena tidak sembarang orang akan cocok bila memilikinya.

Dari pengamatan fisik bilah, tampak tombak yang ada masih sangat utuh dari pangkal pesi hingga ujung bilah. Rabaan besi yang ada juga terasa sangat halus, dengan tempaan secara visual rapat. Apabila kita sentil dengan ujung jari, terdengar bunyi yang sangat nyaring pertanda besi sangat padat dan matang tempa. Keunikan yang lain adalah pesi pada tombak kudhup melati ini mempunya ukuran yang lebih panjang dari panjang pesi tombak rata-rata. Pesi model dipilin /puntiran (agak menyerupai pesi gilik mucuk tetapi sekitar 3-4 cm menjelang ujung, pesi dipuntir) juga menambah keunikannya sendiri. Secara teknis tombak ini sebagai piandel juga dapat menjadi alat fungsional. Dengan model pesi yang panjang dengan model puntiran tentunya akan lebih kokoh menempal pada landeyannya. Sangatlah masuk di akal dari tampilan fisik dan ukuran dimensinya kemungkinan dulunya tombak ini cocok untuk dipasang pada payung kebesaran atau panji pataka.