MAHAR : Rp.2.250.000,-(TERMAHAR) Mr. J Bandung
- Kode : GKO-96
- Dhapur : Jalak Sangu Tumpeng
- Pamor : Kulit Semangka
- Tangguh : Mataram Abad XVII
- Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 32/MP.TMII/I/2016
- Asal-usul Pusaka : Trenggalek, Jawa Timur
Seperti halnya Dhapur Sengkelat, keris Dhapur Jalak Sangu Tumpeng begitu populer dan mendapat tempatnya tersendiri bagi masyarakat Jawa. Tak heran Keris Jalak Sangu Tumpeng sering dijadikan Pusaka Warisan Keluarga turun temurun.
Minimnya budaya baca-tulis bangsa ini di jaman dahulu menyebabkan banyak pengajaran hidup dilakukan secara lisan (tutur). Dan agar lebih mudah mengingatnya, banyak hal “dicatat” dalam bentuk simbol-simbol dari suatu produk budaya, misalkan dalam bentuk tarian, gambar, ukiran, cerita, upacara-upacara tradisi, dan tak terkecuali keris. Tidak ada ukuran / standar bagaimana suatu dapur atau pamor keris harus diinterpretasikan maknanya. Makna yang direfleksikan pada sebuah dapur keris akan sangat tergantung pada keleluasaan cakrawala masing-masing individu. Ajaran filsafat jawa yang dibungkus dalam suatu karya seni keris, tentunya mempunyai suatu perlambang tentang ajaran mengenai hidup dan kehidupan. Dalam hal ini budaya jawa membuka lebar-lebar setiap interpretasi, dengan tetap berpijak pula kepada ajaran budi luhur para leluhur.
Seseorang yang memberikan keris kepada orang lain atau keturunananya, seolah memberikan pesan dan harapan, agar penerima dapat menjalankan nilai-nilai yang terkandung di dalam dapur keris tersebut. Sedangkan empu keris seolah memberikan dorongan moril dan doa agar siapa pun yang menyimpan hasil karyanya, diberikan petunjuk oleh Tuhan, sesuai dengan nilai-nilai simbolik dalam keris karyanya tersebut.
Bentuk Jalak Sangu Tumpeng, maknanya adalah sudah yakin, artinya adalah rezeki dari Allah. Makna rahasianya, manusia itu jangan khawatir atau was-was kalau-kalau tidak dapat makan, sebab Gusti Allah itu benar-benar Maha Pemurah sekaligus Pengasih. ‘Jalak’ merupakan symbol atau gambaran seseorang (manusia) yang berkewajiban mencari nafkah bagi keluarganya, dan dalam hidupnya perlu ‘Sangu’ (membawa bekal). Sedangkan ‘Tumpeng’ dalam kehidupan bisa berarti fisik makanan, namun dapat pula berarti yang bersifat rohani.
Sementara pada bagian bilah keris dihiasi pamor Ngulit Semangka. Pamor Ngulit Semangka, termasuk pamor yang merakyat, jenis pamor ini sebagaimana namanya seperti kulit semangka. Tuahnya : memudahkan mencari jalan rejeki.
Meskipun keris Jalak Sangu Tumpeng ini berpamor sederhana dan merakyat (kulit semangka). Tapi dari segi garap juga tidak bisa dikesampingkan. Bentuk wilah masih bisa dikatakan sangat utuh, gandik berbentuk bata rubuh (miring) dan ganja dibuat sedikit memanjang dan melambai ke belakang menambah keunikannya tersendiri. Batas-batas ricikan seperti tikel alis maupun sraweyan, baik melalui rabaan maupun pengamatan visual masih terdefinisi dengan jelas. Perabot lamen yang mengiringinya seperti mendak perak lamen dan warangka terbuat dari kayu Jati Gembol dengan motif unik menambah ke-prasaja-an (sederhana dan bersahaja) keris ini. Sederhana tapi berbeda.
–
……………………….. Berjagalah untuk hal yang terburuk, berharaplah akan hal yang terbaik dan terimalah apapun yang datang – Robert E. Speer
–
Ditawarkan sesuai dengan foto, video dan deskripsi yang tertera.
Contact Person :
Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan
Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435 Email : admin@griyokulo.com
————————————