- Kode : GKO-15
- Dhapur : Kidang Mas
- Pamor : Beras Wutah (Rojo Gundolo Semar Dhodok)
- Tangguh : Singosari Abad XI
- Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 42/MP.TMII/II/2015
- Asal-usul Pusaka : Cilacap, Jawa Tengah
- Warangka : Kayu Cendana Jawa Sunggingan
- Deder : Kayu Cendana Jawa Sunggingan
- Mendak : Lapis Emas
- Pendok : Bunton Lapis Emas
Ulasan :
Dhapur Kidang Mas merupakan perlambang dari sebuah kesuksesan pencapaian kita atas kehidupan duniawi dari aspek materiil. Ketercukupan harta kekayaan dan segala kebutuhan hidup serta kemuliaan derajat Tetapi jangan sampai terlupa, bahwa aspek materiil seperti uang, emas, aset dan harta keduniawian lainnya itu sifatnya hanya sementara. Semua itu bisa menggoda kita dan menjadikan kita lupa diri. Sehingga perlu diingat bahwa harta yang sesungguhnya adalah Ilmu yang manfaat. Ibadah kita kepada Tuhan YME, amal jariyah, serta segala kebaikan kita dalam hubungan bermasayarakat.
Untuk keris tangguh Singosari, bilah ini masih tergolong utuh. Ricikan keris , gandik, ganja dan luk masih terlihat bentuk dan karakternya. Banyak keris tangguh Singosari yang ada sekarang tidak utuh lagi, biasanya keris-keris tersebut merupakan keris hasil temuan darat maupun tepian aliran sungai. Dengan sandangan warangka sunggingan alas-alasan lamen dan pendok silih-asih (emas dan perak) menambah kecantikan dhapur Kidang Mas Singosari ini.
Apabila kita cermati karakter besi pada bilah ini, seperti halnya keris-keris tangguh singosari, warna besinya abu-abu kehitaman (nyabak), menancapnya pamor lumer dan pandes. Besi nyabak adalah salah sau penilaian terhadap besi bilah keris berdasarkan kesan penglihatan dan perabaan. Besi nyabak penampilannya halus dan lumer sepert permukaan batu tulis (sabak) padat dan agak kering. Biasanya besi nyabak berwarna hitam agak keabu-abuan. Selain itu keris-keris tangguh Singosari banyak digandrungi dan diburu kolektor sebagai keris Tindih untuk menetralkan aura negatif keris-keris lain.
Keunikan keris Kidang Mas Singosari ini semakin lengkap dengan bentuk motif pamor tiban Rojo Gundolo pada bagian sor-soran yang apabila kita perhatikan secara seksama bentuk motif yang ada pada sisi depan dan belakang menyerupai bentuk ki Semar yang sedang duduk bersila. Angsarnya menurut buku kawruh dhuwung adalah bisa ngemong banyak orang dan bisa menjadi pengayom. Cocok dimiliki untuk para pemimpin, pejabat pemerintah, atau pimpinan perusahaan.
WARANGKA SUNGGINGAN, adalah warangka keris yang setelah selesai dibuat dihiasi dengan pola/motif lukisan tangan tertentu. Seperti halnya cara melukis/menyungging wayang (dibuat oleh juru sungging), warangka yang disungging dengan baik tergolong warangka eksklusif dan mahal harganya (walaupun bahan pembuatan warangka sunggingan tidak memerlukan kayu kualitas terbaik/mahal). Pada zaman dahulu motif sunggingan pada warangka tidak boleh sembarangan alias menganut “tatanan” (aturan) seperti di bawah ini:
- Ageman Raja, sunggingan motif alasan-alasan dengan dasar kayu dengan pendok kemalo merah.
- Ageman Putra Dalem (pangeran) motif alasan-alasan dengan dasar prada dengan pendok kemalo merah.
- Ageman Sentana Dalem motif alasan-alasan dengan dasar putih.
- Ageman Bupati motif alasan-alasan dengan dasar putih dengan pendok kemalo merah (biasanya memakai jejeran selut seling mirah).
- Sedangkan untuk golongan lain seperti panewu mantri menggunakan dasar biru, golongan prajurit dasar hijau, golongan ulama menggunakan dasar ungu cubung dan abdi pangreh praja menggunakan dasar merah muda (jambon).
Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan
Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435 Email : admin@griyokulo.com
————————————