Duwung

1. Kode : GKO-19
2. Dhapur : Duwung
   
3. Pamor : Kulit Semangka
   
4. Tangguh : Pajajaran Abad XV
   
5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 47/MP.TMII/III/2015
6. Asal-usul Pusaka : Ponorogo, Jawa Timur
   

Ulasan :

Duwung adalah dapur keris lurus. Dapur Duwung memiliki permukaan bilah yang rata, ber-gandik polos dan tipis, ukurannya kira-kira tiga setengah sampai enam kali gandik yang normal. Bahkan ada pula yang sampai lebih dari tiga perempat bilah panjangnya. Pejetan-nya dangkal dan memanjang di belakang gandiknya. Ricikan lainnya tidak ada. (Harsrinuksmo Bambang, Ensiklopedi Keris, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2004).

Gandik yang tinggi merupakan symbol kekuatan, keuletan, kesungguhan bekerja serta ketekunan dalam menjalani hidup. Dalam budaya Jawa ada sesanti (ajaran) yang mengatakan “sapa sing temen bakal tinemu, sapa sing tatag lan teteg bakal tutug” yang berarti siapa yang tekun bakal memperoleh jalan yang dmaksud dan siapa yang ulet dan tabah bakal tercapai apa yang dicita-citakan.

Sedangkan pejetan yang luas merupakan symbol lapang dada yang menunjukkan sikap nrima dan bersabar. Orang perlu bersikap rela menerima keadaan apa adanya (Nrimo ing Pandum), karena keterbatasannya sebagai manusia. Nrima juga berarti ikhlas. Sikap nrima memberikan kekuatan untuk menanggung segala beban persoalan hidup.

Sedangkan tuah Pamor Kulit Semangka dipercaya untuk memudahkan jalannya rejeki. Keris Dhapur Duwung adalah termasuk keris sangat langka dan layak untuk dikoleksi.

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.