Mahar : 1.750.000,- (TERMAHAR) Tn. II, Masamba Sulsel
- Kode : GKO – 165
- Dhapur : Dholog
- Pamor : Beras Wutah
- Tangguh : Mataram Abad XV
- Sertifikasi : Optional
- Asal-Usul : Karawang, Jawa Barat
- Keterangan lain : pesi srumbungan, warangka dusun.
Itulah hikmah yang Tuhan berikan melalui pohon jati. Meski tanpa daun, pohon jati justru sedang menempa dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi ini. Dia takkan mati. Ia bahkan sedang ”berpuasa” untuk tidak berkembang secara kasat mata. Ia sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Ia melewati ujian itu sambil mengugurkan masalah yang ada di daun dan memperbaiki kulitas kayu di batangnya. Proses yang tidak mudah itulah yang menjadikan ia sebagai salah satu pohon terkuat di dunia.
–
Perubahan bisa saja terjadi, musim kehidupan bisa berganti. Ada waktunya kita harus melewati masa-masa seperti itu. Masa dimana segala sesuatu tampak berjalan begitu mudah, tetapi bisa berubah dimana banyak hal tiba-tiba menjadi begitu kering. Itulah fase yang memang Tuhan izinkan untuk kita lewati. Saat masa penuh dengan cobaan tiba, percayalah bahwa bersama Dia, kita akan tetap sanggup melewatinya. Tuhan ingin menjadikan kita pribadi yang kuat dan tak tergoncangkan.
–
Merupakan dapur dengan Personifikasi dari sebuah kesejatian hidup, kesejatian tujuan, kesungguhan tekad, juga simbolisasi akan pengingat bahwa pemegang pusaka senantiasa mencari dan menemukan makna hidup di dunia, sehingga tidak terlupakan akan maksud dan tujuan hidup yang telah digariskan Tuhan YME. Jati-Jatining Wong Agesang.
–
Kesan garap klasik dan adem mriyayeni langsung bisa kita tangkap dari pertama menatap keris dholog ini. Gandik agak lebar, tegak dan tinggi, besi yang sekan-akan basah dengan pamor tipis tampak mengambang, condong leleh dan tarikan luk yang lebih terasa kemba, serta penampang gonjo lebih datar (wuwung) tampak ada pengaruh gaya keris kulonan disini. Hal ini sangat dimungkinkan karena banyak Empu yang pada jaman dahulu, karena alasan politik; semisal suatu kerajaan menjadi sebuah negara taklukan, tidak hanya daerah (tanah) saja yang dikuasai bahkan Empu-empu dimana dari daerah taklukan berasal sering di-boyong. Selain itu supply sumber material atau bahan dari kerajaan yang tengah berkuasa saat itu menjadi dominan.
PAMOR WOS WUTAH = Pamor Tiban, tidak pemilih. Secara harafiah berarti “beras tumpah”, oleh kebanyakan penggemar keris dianggap memiliki tuah yang dapat membuat pemiliknya mudah mencari rejeki, berkelimpahan. Oleh sebagian ahli tanjeg dikatakan bahwa di dalam pamor ini tersembunyi tuah lain yang baik, misalkan pada keris ini terdapat pamor bawang sebungkul di sor-soran. Bentuknya memang mirip bungkul bawang, berlapis-lapis. Paling sedikit ada lima lapisan dan terletak di sor-soran. Tuahnya untuk ketentraman rumah tangga, dan memberikan ketenangan batin kepada pemiliknya. Tidak pemilih, semua orang akan cocok memilikinya.
Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan
Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435 Email : admin@griyokulo.com
————————————