Sengkelat

termahar logo griyokulo

MAHAR : Rp. 4.545.000,-(TERMAHAR) Mr. A Semarang


sengkelat sengkelat luk 13

sekar kacang mataram wuwungan ganja

  1. Kode : GKO-84
  2. Dhapur : Sengkelat
  3. Pamor : Beras Wutah
  4. Tangguh : Mataram Abad XVII
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 287/MP.TMII/XI/2015
  6. Asal-usul Pusaka : Cilacap, Jawa Tengah

IMG_20151121_104253

Ulasan :

Keris adalah serenteng panjang cerita masa silam. Lewat sebilah keris, begitu banyak yang bisa terungkap, karena dari sebilah keris kita bisa membaca banyak hal. Mulai dari perkiraan masa pembuatannya, tingkat teknologi pada masa itu, pola pikir serta simbol-simbol (sanepa dan sengkala) dengan berbagai makna yang dianut masyarakat pada waktu itu serta berbagai aspek lain yang terkait dengan sebuah budaya bahkan — dan yang paling menarik — siapa yang menggunakan serta kisah apa yang melatar-belakangi sang keris dan pemakainya.

Seperti halnya sengkelat dipercaya menjadi piyandel “wajib” bagi pemimpin atau orang-orang yang memangku kekuasaan di Nusantara, khususnya Pulau Jawa. Mungkin kepercayaan mengenai angsar keris sengkelat, sebagai penunjang wibowo mukti adalah berdasarkan cerita Babad Demak, konon menurut Sunan Kalijaga siapa saja yang membawa Kyai Sengkelat selama satu tahun maka dia akan menjadi Raja Tanah Jawa. Pusaka ini konon merupakan lambang kepemimpinan di tanah Jawa. Sebuah simbol yang penuh makna. Sengkelat adalah simbol bersatunya alam gaib dengan alam nyata dalam diri seseorang.

Pada tataran tertentu, pandangan ini sangat masuk akal dan logis. Pandangan ini akan menuntun seorang calon penguasa untuk berpikir secara komprehensif. Bukan saja berpikir tentang perkembangan ekonomi tetapi juga memperhitungkan dampak sosio-ekologis, sosio-demografis, dan sosio-kultural yang mungkin timbul. Mempertahankan nilai-nilai tradisi untuk menjaga identitas bangsa yang ternyata berpengaruh pada moralitas dan mentalitas sumber daya manusia. Di sisi lain, manusia memang diciptakan Tuhan menjadi pemimpin di dunia, dunia maya, dunia nyata, dan juga dunia gaib. Buktinya, mereka yang gaib diperintahkan Tuhan untuk sujud kepada Adam. Karena itu, pandangan ini akan mendorong penguasa untuk belajar hal-hal keagamaan secara mendalam. Singkatnya, orang yang “kalenggahan” Sengkelat mampu berpikir secara menyeluruh karena dia mengenal aspek-aspek yang ada dalam masyarakat Indonesia, gaibnya dan nyatanya.

sekar kacang kuku bima sekar kacang nguku bima

luk 13 luk wutuh

Memperhatikan bentuk gandik keris ini, dari kembang kacang yang ada sedikit banyak masih terpengaruh style atau gaya Mataram Sultan Agung. Sedikit aksen tungkakan pada bagian belakang menambah keanggunan keris ini. Bahkan ketika sampai menatap tiap luk yang ada, tampak bilah masih terlihat utuh dari bagian sor-soran hingga bagian ujung wilah. Keutuhan bilah hanya bisa didapat dari keunggulan pilihan materi logam penyusun, serta perawatan yang baik dan benar oleh pemilik-pemilik sebelumnya. Dan untuk pemilik sebelumnya kami mendapat keterangan, bahwa keris ini sebelumnya adalah piyandel seorang kepala desa di sebuah Kabupaten di Jawa Tengah. Pilihan pemilik sebelumnya dengan memberi warangka gandar iras terbuat dari kayu trembalu tentu bukanlah tanpa petimbangan. Kayu yang satu ini menampilkan kesan yang sederhana namun berkarakter.

warangka trembalowarangka trembalo nginden

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.


Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *