Sempana Kalentang

termahar logo griyokulo

MAHAR : Rp.4,000.000 ,-(TERMAHAR)


sempana klentang keris sempana kalentang

  1. Kode : GKO-82
  2. Dhapur : Sempono Kalentang
  3. Pamor : Beras Wutah
  4. Tangguh : Mataram Abad XV
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 274/MP.TMII/X/2015
  6. Asal-usul Pusaka : Kediri, Jawa Timur

Ulasan:

warangka lamen timaha sertifikasi keris sempana kalenthang

Sempana Kalentang atau Sempana Klentang atau Supono Klentang, adalah salah satu bentuk dhapur keris luk sembilan. Ukuran panjang bilah keris ini sedang, permukaan nglimpa tanpa ada-ada dan biasanya luk Sempana Kalentang tidak dalam (kemba). Selain itu keris ini memakai kembang kacang, tikel alis, lambe gajah satu dan ri pandan. Tidak ada lagi ricikan lainnya.

Sempana Kalentang tergolong dhapur keris yang langka, dan biasanya merupakan keris tangguh Mataram. Pada zaman dahulu, Sempana Kalentang biasanya dimiliki oleh mereka yang berdagang dengan hanya modal berbicara, misalnya pedagang perantara. Hingga saat ini keris Sempana Kalentang ini banyak dicari Pekerja Modern atau mereka yang berprofesi sebagai Sales, Broker Saham, Agen Asuransi, Konsultan, Motivator dan lain-lain.

Klentang bagi masyarakat Jawa adalah sebutan dari buah pohon turi juga buah dari pohon kelor, bentuknya sekilas mirip dengan kacang panjang, berwarna hijau dan sedikit lebih keras. Buah yang ada didapat dari metamorfosis bunga sebelumnya. Apabila kita meresapi filosofi klentang mulai dari bunga hingga dengan buahnya sendiri, tersirat makna yang sungguh dalam. Sebuah filosofi tentang pitutur (nasehat) bagaimana mengarungi samudera kehidupan agar selamat hingga pelabuhan akhirat. Turi, artinya tak aturi: (saya kasih tahu). Warna bunganya Putih merupakan gambaran kita sebagai makhluk beryawa pasti akan mati, dibungkus kain kafan yang berwarna putih. Maka selayaknya turi putih itu berisikan nasehat agar kita sadar bahwa kematian adalah kepastian yang misterius. Sehingga kita dapat mempersiapkan datangnya kematian sejak sekarang. Manusia yang sudah meninggal, selalu akan ditanya bekal apa yang akan dibawa mati: Amal apa yang sudah diperbuat?. Dalam buah klenthang ini terdapat biji-bijian yang bisa tumbuh menjadi Pohon-pohon turi yang lain. Seperti sebuah haditz yang sangat terkenal: “Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain“. Nasehat kematian sebagaimana diungkapkan bukan untuk ditakuti akan tetapi untuk kita resapi sebagai bentuk tanbihul ghofilin, yaitu nasehat bagi orang-orang yang lupa seperti kita. Bukankah Kanjeng Nabi sudah mengingatkan, bahwa manusia yang paling cerdas adalah manusia yang senantiasa mengingat kematian. Mengapa? karena dengan mengingat kematian, kita dapat berlomba-lomba untuk beramal sholih sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

luk kemba pucuk wilah

Mengamati keris Sempana Klentang ini, kita dibuat langsung melirik ke bentuk luk bilah ini, tidak terlalu dalam tapi luwes, spasi antar luk-pun tampak sama atau rata satu dengan yang lain. Dari kelok atau luk yang tampak di mata, adalah bukti sang Empu sudah manunggal rasa, sudah terbiasa membabar keris dengan menggunakan rasa, sehingga tanpa harus diukur sudah menghasilkan bentuk yang sesuai petung. Kembang kacang yang menghias pun tampak masih sangat cantik nggelung wayang. Untuk keutuhan bilah sendiri masih bisa dibilang sangat baik untuk keris-keris yang diperkirakan berasal dari Jaman Mataram Awal atau Abad 15. Besi material penyusun keris ini termasuk besi yang bagus dan sangat padat, hanya saja warangan yang ada kurang bisa menampilkan detil pamor secara kontras. Kemungkinan jika dijamas dan diwarangi ulang akan tampak lebih cantik.

Kembali kepada perwujudan keris berdhapur Sempana Kalentang serta makna pamor sederhana yang menyertainya yaitu wos wutah. Maka, pamor wos wutah adalah lapisan pamor yang terbentuk secara natural dan tidak ada rekayasa motif. Sebetulnya tidak ada gagal, wurung atau usang (mantan) dalam wos wutah. Makna wos wutah bisa diresapi sebagai sikap tawakal dan rasa syukur. Rejeki besar maupun kecil harus selalu disyukuri. Perjalanan hidup manusia dan peristiwa-peristiwa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan YME. Wos wutah juga merupakan manisfestasi kesejahteraan hidup dan kehidapan yang lebih makmur.

sempana kalentang mataram gandik sempana

Keris dan tosan aji lain yang berpamor beras wutah, termasuk banyak dikoleksi bebagai kalangan. Mulai dari tingkat paling bawah hingga golongan atas, dari rakyat biasa hingga pejabat pemerintah sekelas menteri. Tentu saja, pemilikan keris jenis pamor ini memiliki motivasi yang berbeda-beda. Ada yang sekedar menyukai kesederhanaan pamor ini, tapi tak sedikit pula yang memilih karena pertimbangan isoteris-nya.

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.


Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *