Suratman Ketip Lethrek

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

Mahar : Rp. 3.500.000,- (TERMAHAR) Tn. J Gresik


 suratman-ketibkeris-suratman-ketib-lethrek
  1. Kode : GKO-179
  2. Dhapur : Tilam Upih
  3. Pamor : Ketip
  4. Tangguh : Madura Sepuh Abad XV
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 521/MP.TMII/X/2016
  6. Asal-usul Pusaka : Pekalongan, Jawa Tengah
  7. Keterangan Lain : Warangka dusun, hulu donoriko dari tanduk rusa, Kolektor Item

sertifikasi-suratman-ketib

Ulasan :

KERIS SURATMAN,  Nama Suratman bukanlah nama dhapur keris, karena memang jika kita membuka buku/literatur tentang perkerisan tidak diketemukan. Tetapi dengan menyebut namanya, orang yang telah paham akan langsung tahu, bentuk keris dan pamor yang seperti apa yang dimaksud. Keris ini boleh dikata asli endemik daerah Pekalongan, Jawa Tengah dan sekitarnya yang konon menjadi ageman Pangeran Bahurekso (cerita asal usul pekalongan). Dhapurnya bisa berupa dhapur brojol, tilam upih dan tilam sari (sedikit sekali), dengan pola hiasan motif seperti mata uang kuno berderet di bilahnya. Pola hiasan pamor tersebut ada dua jenisnya, pertama yang biasa adalah seperti koin mata uang disusun dengan jarak-jarak dan kedua seperti koin mata uang disusun berderet rapat atau disebutnya lethrek. Motif koin ini juga mempunyai keunikan lain karena rata-rata berjumlah ganjil dan apabila diperhatikan dengan seksama, motif setiap koin yang menempel di sisi bilah sebelah depan dan belakang tidak akan tampak sejajar tingginya (selang-seling) tetapi jumlahnya sama. Pamor yang ada bukan semata-mata untuk hiasan, tetapi mempunyai maksud yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Pamor dalam bahasa fisiognomi bisa diartikan sebagai lambang “kekeramatan” sebuah tosan aji, yang memberikan sugesti kepada pemiliknya. Misalnya pamor ketip dipercaya akan mendatangkan keberuntungan (hoki) di rumah atau tempat kerja, karena mata uang (koin) identik dengan kemakmuran dan kesuksesan.

pamor-ketip pamor-ketib-letrek

Keris Suratman rata-rata disimpan pemiliknya sebagai keris tayuhan (lebih mementingkan isoteri) yang di-sinengker-kan. Bilahnya yang tampak hitam legam dan wingit dengan bau khas, karena memang menurut kepercayaan turun temurun yang ada, dalam ngrukti (perawatannya) hanya dioles minyak (misik hitam) kemudian diasapi (hio, dupa, menyan) dan malah dibiarkan tidak diwarangi.  Untuk bisa menampilkan warna bilah yang hitam dan wingit seperti pada keris ini tentu saja bukan sebuah proses rekayasa dengan hasil yang instan, perlu proses waktu bertahun-tahun untuk bisa memperoleh endapan minyak dan asap seperti itu.

FILOSOFI, Suratman Ketip bermakna surataning manungso kedah eling titahipun ingkang Pangeran, terkandung wujud harapan kehidupan manusia yang sudah tersurat akan berkah harta benda duniawi. Banyak hal bisa dipelajari dibalik makna tersebut, ada sebuah kearifan jawa dimana “Manungsa iku kudu luwih saka bandhane” atau manusia haruslah lebih dari harta bendanya. Jika manusia hanya mengikuti kemauannya saja, sampai kapanpun tidak pernah akan merasa cukup dan akan selalu merasa kekurangan, sejatinya sudah kehilangan jati dirinya. Sehingga haruslah memahami apa sejatinya hidup di dunia, hidup di dunia hanya untuk mengumpulkan harta benda yang tidak dibawa mati sajakah? atau mencari kesejatian hidup, dengan melangkah dari kenyamanan yang ada, kembali kepada yang Menciptakan Hidup, yang Besarnya melebihi semua harta benda di dunia ini?

suratman-ketip letrek

ketib-letrek pamor-lethrek

Supaya tidak terjerat nafsu keserakahan dunawi, manusia harus tahu batasnya, kemampuan manusia ada batasnya, harta benda juga ada kapasitasnya. Manusia juga harus tahu kebutuhannya, karena seringkali apa yang dimiliki jauh melebihi dari apa yang dibutuhkan, menjadi sia-sia, tidak menjadi mubazir apabila mau berbagi kepada orang yang membutuhkan (sedekah). Jika sudah memahami tiga hal tersebut, paham apa yang menjadi tujuan hidup, sadar batas kemampuan dirinya dan menyadari semua kebutuhannya, merekalah yang akan tertuntun dengan sendirinya menuju jalan kebahagiaan dan ketentraman hati.

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.

 

Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *