Pandawa Lare Tayuhan

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

MAHAR : Rp. 2.849.000,-(TERMAHAR)


pendawa lare keris pandhawa lare

luk 5 luk lima

 

  1. Kode : GKO-46
  2. Dhapur : Pendhawa Lare
  3. Pamor : Sanak
  4. Tangguh : Madura Abad XVIII
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 154/MP.TMII/VI/2015
  6. Asal-usul Pusaka : Banyumas, Jawa Tengah

Ulasan :

warangka madura sertifikasi tmii pandawa lare

Dhapur Pandawa bermakna sebagai Pemimpin harus mempunyai jiwa kesatria (Pandawa). Berani membela yang lemah dan berani membela yang benar apapun taruhannya. Selain itu sebagai manusia harus bisa mengendalikan panca indera nya supaya bisa hidup bermartabat dan bernilai bagi orang lain.

gandik kirigandik kanan

Keris Pendawa Lare ini tampak begitu cantik dengan ricikan bentuk sekar kacang yang melingkar sempurna (nggelung wayang) dan pada bagian ujung kembang kacang menempel pada gandik (bungkem). Oleh sebagian pemburu isoteri diyakini sebagai simbolisasi akan kewibawaan serta kharisma untuk menciutkan nyali atau membungkam lawan sehingga menurut dan tunduk sesuai maksud dan tujuan dari pemegang Pusaka. Sang Empu betul-betul memperhatikan dan menggarap bagian sekar kacang ini dengan hati. Kekhasan lain adalah bentuk gandik yang miring ( bata rubuh) serta ada titipan tingil di bagian wadidang yang sengaja dibelokkan ke atas. Entah apa maksud Sang Empu membuat ricikan semacam itu. Bagi orang Jawa Tingil merupakan symbol bekal pengetahuan dan ketrampilan yang pinunjul (lebih). Terletak di bagian belakang supaya pemilik keris diingatkan apabila manusia memiliki pengetahuan atau ketrampilan apapun hendaknya tidak sombong. Dan bentuk yang sengaja dibengkokkan ke atas menurut tafsir kami adalah sebuah symbol pengayom.

bungkemri pandan

Mungkin keris ini dahulu adalah keris Tayuhan, yang dibuat atas pesanan seseorang, dan kami yakini bahwa pemesan dahulu adalah seorang keturunan ningrat. Apabila kita cermati material besi malela yang digunakan tentulah besi pilihan, terlihat dari penampakan (serat besi) dan rabaan (halus) dan daya tahan terhadap korosi. Menurut pitutur orang tua jaman dahulu, besi ibarat wadah/tempat, sedangkan pamor ibarat makanan/suguhan. Makanan sekelas gethuk yang ditaruh dalam wadah piring perak akan lebih pantas dihidangkan kepada seorang Raja, daripada daging yang dihidangkan di atas piring bambu. Tengoklah keris ini, pada bagian sisi sepanjang bilah dari sor-soran hingga ke pucuk bilah bisa dibilang utuh bebas dari korosi di usianya beratus-ratus tahun. Bukan karena proses gesudan (merapikan sisi bilah) tapi murni kualitas material dan seni tempa. Seperti kita ketahui bersama banyak keris-keris sepuh untuk mempercantik penampilan dan menghilangkan korosi, sepanjang sisi bilah sengaja dirapikan (digesud), selain bisa dideteksi dengan penampakan mata bilah menjadi terlihat lebih ramping juga bisa dirasakan melalui rabaaan tentunya.

pucuk keris ujung luk keris

 Tentang Tangguh

Pun demikian dengan tarikan luk dari keris ini, begitu cantik dan luwes, tidak kemba dan tidak rengkol. Dengan bentuk pasikutan yang wingit, bentuk yang ramping, pamor yang kelem , besi yang terkesan kering, serta bentuk-bentuk ricikan yang nyentrik, serta pesi lancip keris dengan style/langgam/gaya seperti ini juga cocok dengan type-type keris Jawa yang berasal dari daerah bagian Tengah-Kulon (keris tangguh Cirebon). Hanya saja karakter keris yang terbuat dari besi jenis malelo serta sedikit ditemukan teknik tempaan yang bersap-sap  pada bagian ujung bilah, lebih banyak dijumpai pada keris-keris tangguh Madura. Dan secara pribadi Penulis lebih condong ke keris kulonan (Cirebon) dibandingkan keris Tangguh Madura Sepuh. Memang untuk masalah tangguh sengaja kami serahkan kepada pihak ketiga dalam hal ini Museum Pusaka TMII. Selain karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki juga diharapkan masalah tangguh menjadi lebih netral dan obyektif, bukan tangguh berdasarkan ‘kata penjual’, yang mohon maaf dari para pemahar bisa saja beranggapan Seller bisa saja menjual cerita untuk menaikkan mahar tosan aji yang ditawarkan. Itulah indahnya seni menangguh, terutama untuk keris bukan tangguh lempoh (Pusaka yang asal usulnya diketahui dengan pasti dan sudah tidak menimbulkan perdebatan diantara para penangguh) jam terbang, pengetahuan dan nilai rasa penangguh diperlukan. Sedangkan Keris Tilar Tangguh adalah keris yang sulit dicari tangguhnya berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada keris itu. Karena Tangguh sering menimbulkan perdebatan maka Ki Anom Mataram dalam Serat Centhini memberi nasehat sebagai berikut : … Poma wekasingsun, lamun ana ingkang nyulayani, atuten kemawon, garejegan tan ana perlune, becik ngalah ing basa sethithik, malah oleh bathi, tur ora kemruwuk … (ingat pesanku, bila ada yang berselisih ikuti saja lah, berdebat tidak ada gunanya, lebih baik mengalah sedikit, malah akan beruntung dan tidak ramai.

Pamor Sanak

Sanak atau nyanak adalah penamaan terhadap sejenis pamor yang tidak jelas kesannya, baik melalui penglihatan atau perabaan. Sebilah keris yang dapat diperkirakan mempunyai pamor, tetapi pamornya itu tidak jelas terlihat dan jika diraba tidak jelas rabaannya apalagi difoto, disebut pamor sanak. Pamor Sanak dapat terjadi karena bahan besi dan pamor yang digunakan berasal dari daerah galian lain, sehingga komposisi unsur-unsurnya berbeda dengan besi utama.

kembang kacang bungkem gandik keris

Dipadukan dengan warangka ladrang madura kayu akasia lamen menambah kewingitan sekaligus kecantikan keris ini. Jika anda adalah penikmat keindahan garap selain daripada pamor, kami sangat merekomendasikan Keris Pandawa Lare ini sebagai salah satu keris yang layak dikoleksi. Selebihnya bagi yang paham isoteri monggo diterawang sendiri …….

siolute keris

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.


Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *