Carubuk

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

Mahar : 7.000.000,- (TERMAHAR) Tn. YG Cikarang


 carubuk majapahit crubuk mojopait
  1. Kode : GKO-169
  2. Dhapur : Carubuk
  3. Pamor : Beras Wutah
  4. Tangguh : Majapahit Abad XIII
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 447/MP.TMII/VIII/2016
  6. Asal-usul Pusaka : Kolektor
  7. Keterangan Lain : Warangka kayu cendana tim-tim iras
 

 warangka cendana sertifikasi carubuk majapahit

Ulasan :

Dhapur Carubuk binabar | maknanira puniku apan siti | murad momot bakuh pêngkuh | dene ta rahsanira | aja tampik ingkang dènarêpi amung | marang ing bêcik kewala | kang ala aja dènmohi || …………… (Sêrat Cênthini )

CARUBUK, kadang-kadang disebut Crubuk, salah satu dhapur keris luk tujuh. Ukuran panjang bilahnya sedang, biasanya nglimpa, tanpa ada-ada. Keris ini memakai kembang kacang, lambe gajah satu, selain itu memakai sraweyan dan greneng. Ricikan lainnya tidak ada. Menurut cerita rakyat, bentuk keris dhapur Carubuk dibabar oleh Empu Supo Anom alias Jaka Supa atas pesanan Kanjeng Sunan Kali Jaga, salah satu wali songo yang tersohor. Menjadi sebuah Pasemon (perlambang) bahwa masuknya Islam di Jawa tidak bisa meninggalkan budaya dan kearifan lokal, dan menjadi piandel Sultan Pajang Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada masa itu. Tapi menurut Serat Centini, dhapur Carubuk diciptakan Empu Mayang pada zaman pemerintahan Prabu Dwastaratha (Tahun Jawa 728), raja Astina dalam pewayangan. Tak heran bagi sebagian pecinta keris, dhapur Carubuk baik dimiliki oleh mereka yang berkecimpung di bidang agama dan ilmu kebatinan atau spiritual (kejawen).

keris carubuk carubuk

FILOSOFI, Dalam filosofi jawa Dhapur Carubuk ini mengandung makna untuk selalu mengingat asal, menjalani hidup dan kehidupan sesuai yang telah digariskan, menyerahkan segala sesuatunya kepada kehendak yang Di Atas, dan mempunyai sikap batin sanggup menerima ikhlas semua kehendak-Nya baik berupa rahmat maupun ujian setelah kita melakukan upaya dan ikhtiar.

Sikap ini akan membuat kita tidak akan lelah maupun putus asa menghadapi tantangan hidup untuk mencapai yang lebih, karena usaha dan perjuangan yg dilakukan untuk mendapatkan peningkatan (materi maupun spiritual) bukan berdasarkan nafsu dan ambisi semata, tetapi sebagai sebuah laku atau kewajiban manusia dalam hidup. Sikap ini juga memuat perilaku selalu ikhlas dan bersyukur atas anugerah Tuhan.

Dalam filosofi jawa luk tujuh disebut “pitu” yang dalam jarwo dosok bisa berarti pitutur, piwulang, dan pitulungan, yaitu ajaran yang baik, petunjuk atau pertolongan. Angka tujuh bagi penduduk Nusantara, terutama masyarakat Jawa, merupakan angka keramat yang memiliki makna ketentraman, kebahagiaan, kewibawaan dan kesuksesan. Angka tujuh dapat dipersamakan dengan jumlah lapisan langit (sap) hingga seluruhnya ada tujuh, demikian pula dengan hari dalam seminggu yang terdiri dari 7 hari. Atau kesempurnaan dan selamatan anak dalam kandungan dilakukan hitungan bulan ke-7 (pitonan), dalam upacara kematianpun dilakukan peringatan pada hari ke-7 (pitung dinanan).

gandik mojopahit gandik joit

tangguh majapahit beras wutah joit

TANGGUH MAJAPAHIT, sebilah keris ber-tangguh Majapahit misalnya, mempunyai ciri antara lain: besinya berwarna kelabu, terasa agak halus bila diraba, hasil tempaannya pun tampak padat. Pamornya cemerlang, terkesan halus lembut, hasil wasuhannya tampak seperti kawat. Pasikutannya: ganja berbentuk sebit rontal, sirah cecak agak pendek bongkok, bilahnya agak ramping dan ringan serta luk-nya sarpa lumaku (agak kaku).

Dalam pendapat pribadi penulis ada rasa kulonan (pajajaran) dalam bilah keris Carabuk ini. Bisa saja, sebuah keris disimpulkan bertangguh Pajajaran Majapahit karena melihat ciri bahannya berasal dari Pajajaran, sedangkan menurut gaya pembuatannya berasal dari Majapahit. Hal itu sangat mungkin terjadi, dengan perkiraan yang kompromistis bahwa keris itu kemungkinan dibuat oleh Empu Pajajaran yang diboyong dan diberi tugas oleh dinasti Brawijaya untuk melayani pembuatan keris di keraton Majapahit.

Oleh sebagian besar pecinta Tosan Aji, tangguh Majapahit dianggap memiliki isoteri (kekuatan magis) lebih kuat dan stabil dibandingkan keris tangguh-tangguh lain. Hal yang lebih masuk akal jika dihubungkan adalah siapa yang tidak kenal kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan besar yang pernah sukses mempersatukan Nusantara ini dengan kemegahan dan kebesarannya? Sasanti yang tersemat pada Lambang Negara Indonesia pada dasarnya berasal dari jaman kerajaan Majapahit yang lengkapnya berbunyi BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA yang merupakan kutipan berasal dari pupuh 139 bait ke 5 dari kakawin Sutasomakarangan Mpu Tantular. 

Masyarakat Majapahit umumnya memiliki jiwa pejuang dan penakluk. Tak cukup hanya bermodal berani atau nekat saja (jawa = kosongan) untuk bisa menaklukan dan menjadikan daerah lain sebagai negara vasal, ada faktor X lain yang lebih diyakini.  Oleh karenanya pusaka-pusaka yang ndayani serta nggegirisi-lah yang akan cocok dipegang sang kesatria-kesatria penakluk di jamannya.

Dialih-rawatkan (dimaharkan)  sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
 

Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

One thought on “Carubuk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *