Carito Prasojo

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

Mahar : 2,950,000,- (TERMAHAR) Tn TL Cibubur


 luk 11 caritacarita prasaja
  1. Kode : GKO-137
  2. Dhapur : Carito Prasojo
  3. Pamor : Kulit Semangka
  4. Tangguh : Mataram Abad XV
  5. Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 225/MP.TMII/IV/2016
  6. Asal-usul Pusaka : Pekalongan, Jawa Tengah

 gayaman jogja sertifikasi carita tmii

Ulasan :

CARITA PRASAJA, adalah salah satu dhapur keris luk sebelas yang bentuknya sederhana. Prasaja dalam bahasa Indonesia berarti sederhana. Ricikan yang terdapat pada Carita Prasaja antara lain; sekar kacang, tikel alis serta lambe gajah-nya dua. Walaupun tampil dengan ricikan sederhana, setidaknya ada lima buah keris pusaka keraton Kesultanan Yogyakarta yang berdhapur Carita. Pusaka-pusaka itu adalah Kanjeng Kyai Girirejo, Kanjeng Kyai Birawa, Kanjeng Kyai Wewe Putuh, Kanjeng Kyai Bathang Gajah dan Kanjeng Kyai Gunawisa. Mengapa?

dhapur carita dhapur carita prasaja

“Yen pengen Mulyo mbok yo sing Prasojo”, adalah salah satu sesanti  Jawa yang biasa dijadikan pitutur atau nasehat dari orang tua untuk sebuah laku (pilihan sikap) dalam menjalani kehidupan. Pitutur mulia ini biasanya ditujukan agar seseorang tidak terjebak dalam perilaku berlebihan, apalagi diluar batas. Ada perwujudan keinginan yang harus kita kendalikan. Sebagai makhluk yang diliputi beribu keinginan, selalu ingin mencari kepuasaan dalam keinginan tak ada batasnya.

Ada pepatah mengatakan bahwa tiga godaan terbesar dari laki-laki adalah Harta, Tahta, dan Wanita. Pesona dunia memang menggiurkan. Ia nampak di depan mata, gemerlap, penuh sanjung dan puja puji, menggairahkan dan cepat bisa dinikmati. Sedangkan surga? Masih nun jauh di sana, tak nampak di depan mata kasar dan hanya bisa dilihat dengan mata batin. Sementara itu mata batin juga susah digunakan bila batin kita dipenuhi pesona dunia. Singkat kata, tiga elemen diatas adalah sebuah lingkaran setan. Ketika seorang laki-laki mengejar satu hal, maka ia akan dikejar oleh dua hal yang lain. Untuk itu manusia harus memiliki kendali agar tidak buta, tidak terjebak ketidakpantasan atau bahkan kehinaan karena sikap berlebihan. Sebab, sikap inilah yang kadang menjadi sumber kehancuran.

 “Prasojo” bisa dimaknai sesuai dengan apa adanya, tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurang-kurangkan. Apa yang diberikan adalah sesuatu yang asli, maka apa yang dia terima pun adalah sesuatu yang asli. Entah dia dengan keasliannya itu dia akan menerima sesuatu yang buruk atau baik, tetapi semuanya asli tanpa ada sebuah kepalsuan. Dengan begitu dalam hal kekayaan ia akan memperolehnya dengan halal, jika mempunyai jabatan, adalah jabatan yang amanah dan dalam hal percintaan ia akan mendapatkan pasangan yang benar-benar mau menerima segala kekurangan dan kelebihannya dan dalam aspek kehidupan yang lain ia akan mendapat sesuatu yang asli bukan palsu. Seorang Jawa Bijaksana berkata “dadio uwong sing prasojo” artinya mengajak menyuruh kita supaya dalam kehidupan sehari hari kita menjadi orang yang apa adanya atau tidak memalsukan diri kita sendiri. Bagaimana menerapkan hidup prasojo dalam kehidupan pribadi kita? tentu kita sendiri yang bisa mengukur. Namun  selalu ada common opinion, selalu ada pendapat orang lain yang bisa dijadikan cermin untuk mengukur pantas tidaknya laku kehidupan sehari-hari kita.
carita prasaja mataram carita mataram
carita prasaja pamor ngulsem pamor ngulsem luk 11
PAMOR KULIT SEMANGKA, sepintas lalu memang tampak seperti kulit dari buah semangka, tuahnya memudahkan mencari jalan rejeki dan si pemilik akan mudah bergaul dengan siapa saja dari golongan manapun.
TENTANG TANGGUH, Bentuk wilah ramping, pejetan yang pendek serta bentuk ganja wuwung (rata) seolah mash terbawa era atau tangguh sebelumnya. Keris Carita Prasaja ini memiliki keunikan; ada-ada hanya sepertiga panjang bilah, karena itu permukaan sepertiga bagian bilahnya nggigir sapi, sedangkan dua per tiga lainnya rata.
kala cakra tiban
Keunikan yang lain adalah pada apabila kita amati secara seksama pada bagian tengah ganja terdapat pamor tiban kalacakra.  Kalacakra merupakan salah satu bentuk gambaran pamor yang bentuknya berupa garis silang seperti huruf X, yang ditengahnya ada bulatan kecil, ujung-ujung garis silang sampai menyentuh bagian tepi dan selalu menempati bagian sor-soran (bawah). Bagi yang percaya dianggap mempunyai angsar sebagai penangkal serangan gaib atau bahaya yang tak kasat mata.
Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.
 

Contact Person :
 

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435  Email : admin@griyokulo.com

————————————

2 thoughts on “Carito Prasojo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *