Sempono Adeg Mrambut

10590558_1712292255668741_9142982091114899016_n

Mahar : 4.950.000,- (TERMAHAR), Tn. AA Lumajang, jawa Timur


1. Kode : GKO-492
2. Dhapur : Sempono
3. Pamor : Adeg Mrambut
4. Tangguh : Mataram Senopaten (Abad XV)
5. Sertifikasi Museum Pusaka No :
6. Asal-usul Pusaka :  Purbalingga, Jawa Tengah
7. Dimensi : panjang bilah  33,3 cm, panjang pesi 7,3 cm, panjang total 40,6 cm
8. Keterangan Lain : warangka lawas


ULASAN :

SEMPONO, atau Sumpana adalah salah satu bentuk dhapur keris luk sembilan yang tergolong sederhana. Keris ini hanya memakai kembang kacang, lambe gajah-nya satu dan greneng. Ricikan lainnya tidak ada. Walaupun sederhana penampilannya, Sempana termasuk dhapur keris yang populer.

Dalam naskah Babad Pajang, kita dapat menemukan catatan mengenai Adipati Pragola yang pernah menjadi lawan tangguh Mataram memiliki tiga keris pusaka, yakni yang pertama adalah keris Parungsari buatan Empu Jigja. Yang kedua adalah dhapur Parung Sengkelat Cinarita tangguh Tuban, dan yang terakhir adalah keris Sumpana yang dibabar Ki Keling.

FILOSOFI, Dhapur Sumpana winarna| makna ngimpi dene muradirèki |nahan têrang ingkang kawruh | rahsa manungsa kêdah | darbe kira-kira prayoga ywa kantun | watara ringa sujana | siyang dalu dènkaèsthi | (Serat Centhini)

Dhapur Sumpana winarna (diuraikan), makna (maknanya) ngimpi (mimpi) dene (adapun) muradirèki (maksudnya), nahan (menahan) têrang (terang) ingkang (tentang) kawruh (pengetahuan), rahsa (rahasianya) manungsa (manusia) kêdah (harus), darbe (mempunyai) kira-kira (perkiraan) prayoga (baik) ywa (jangan) kantun (terlewat), watara (perkiraan) ringa (dugaan) sujana (kecurigaan), siyang (siang) dalu (malam) dèn kaèsthi (dipikirkan sungguh-sunguh).

Bentuk Sumpana, artinya adalah mimpi. Maksudnya adalah ilmu atau pengetahuan yang baik. Makna rahasianya adalah manusia itu harus memiliki perkiraan, kehati-hatian, dan kecurigaan. Yang dicita-citakan diangan-angankan siang dan malam.

TANGGUH MATARAM ERA PANEMBAHAN SENOPATI,| ing Mataram Senapati winarni | sikutan prigêl srêng bagus | wêsi biru sêmunya | garing alus pamor pandhês tancêpipun | angawat kêncêng tur kêras | tan ana kang nguciwani  || Serat Centhini

Dalam Serat Centhini ditulis Tangguh Mataram Senopaten mempunyai bentuk pasikutan yang prigel sereng bagus, besi semu biru, kering halus, pamornya menancap pandes, ngawat kencang, keras, tidak ada yang mengecewakan. Pada umumnya keris-keris Senopaten masih membawa karakter bentuk dan bahan dari keris-keris Majapahit, hal ini dikarenakan empu-empu pada masa Panembahan Senopati merupakan empu Majapahit dan atau keturunannya.

PAMOR ADEG MRAMBUT, Kang ran mrambut kawruhana | patrap miring lêmbut wêtunirèki (Serat Centhini).

“Yang disebut mrambut itu terlihat pada susunannya yang miring lembut”. Sebagian besar tuahnya adalah untuk tolak bala atau penangkal segala sesuatu yang tidak diinginkan, termasuk menyingkirkan segala hal yang tidak dikehendaki. Sebagian keris dengan pamor adeg merupakan pamor pemilih, sebagian lagi tidak.

Sepintas lalu pamor sutro banyu, rambut sinore dan adeg memang tampak serupa, sama-sama memiliki karakter pamor yang lembut. Lalu apa yang membedakan satu dengan yang lain?

Mulai dari pamor sutro banyu, jika dicermati garis-garis pamornya lebih dinamis (belak-belok, seperti air yang mengalir), kadangkala garisnya bercabang di beberapa tempat dan tidak sekaku pamor adeg yang cenderung lebih lurus membujur. Pamor sutro banyu sendiri sebenarnya adalah pamor banyu mili yang tampak nyutro (lembut, seperti kain sutra).

Sedangkan pada pamor rambut sinore di beberapa tempat garisnya ada yang lebih menebal dan menggumpal, seperti rambut yang gimbal/lengket, yang sejalan dengan makna rambut sinore itu sendiri, yang berasal dari tembung lingga (kata dasar) = rambut + ore, yang mendapatkan wuwuhan (imbuhan) dan ater-ater (awalan). Rambut Sinore berarti rambut yang dilepas/digerai (tidak digulung).

Dan untuk pamor adeg mrambut pola tatanan pamornya lebih halus, lebih lembut dan rapat, di beberapa area karena kehalusan dan kelembutannya garis pamor itu seolah tenggelam ke dalam besi bilah. Di antara ketiganya, pamor adeg mrambut adalah terlihat lebih pola lurus garisnya dan paling lembut.

Kemudian adapula pamor adeg (sapu). Berbeda dengan pamor adeg mrambut. Pada pamor adeg garis-garis yang membujur itu cenderung lebih besar, tebal, tidak tenggelam atau tidak putus dan tampak nyekrak (pamor yang perabaannya kasar karna tampak lebih muncul dibandingkan besinya), sehingga lebih mudah untuk menghitung jumlah garisnya. Dalam dunia pemaharan tosan aji, pamor adeg sering salah kaprah disebut dengan pamor singkir.

CATATAN GRIYOKULO, Secara keseluruhan kondisi bilah keris ini masih cukup terjaga, walau tentu saja tak lepas dari korosi-korosi alami. Perawakan bilah tampak ramping dengan karakter bentuk luk yang semakin ke atas semakin rapat, sangat ringan pula di tangan. Dalam rasa pandang seolah posisi pesi agak maju ke depan, yang mungkin dipengaruhi oleh bentuk ekor gonjo-nya sendiri yang memanjang ke belakang. Pada posisi gandhik/muka terlihat kembang kacang yang masih utuh melingkar, jalen tipis dan tajam seperti duri. Selebihnya agak kurang bisa ditangkap oleh lensa kamera, namun sebenarnya keris ini menyimpan lipatan-lipatan pamor yang ngawat tipis lembut seperti helaian rambut manusia. Sederhana namun tidak mengurangi rasa wibawa.

Mungkin dengan pewarangan ulang akan lebih bisa menampilan detil-detil lipatan pamornya secara lebih kontras (terlebih seingat Penulis keris ini diwarangi saat musim penghujan di bulan Desember, sehingga hasilnya kurang maksimal).

Kami masih pula menyimpan kondisi lokasian keris ini ketika dalam kondisi kotor (yang tampak dan bisa di klik pada foto-foto di atas). Dalam keadaan yang dibiarkan kurang terawat dan putihan (tanpa diwarangi) saja keris ini tetap sanggup memancarkan karakter gahar dan wibawanya. Sebuah keris otentik ori sepuh yang mulai jarang bisa didapatkan melalui hunting lokasian.

Dialih-rawatkan (dimaharkan) sesuai dengan foto dan deskripsi yang tertera.


Contact Person :

Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan

Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Email : admin@griyokulo.com

————————————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *