Mahar : 3,350,000,- (TERMAHAR) Mr. AY Semarang
- Kode : GKO-118
- Dhapur : Sangkelat
- Pamor : Ilining Warih
- Tangguh : Madura Sepuh Abad XVII
- Sertifikasi : Museum Pusaka TMII No : 167/MP.TMII/III/2016
- Asal-usul Pusaka : Gombong, Jawa Tengah
Ulasan :
Adapun angka 13 dalam tradisi jawa selalu dianggap sebagai angka keramat. Angka 13 kadang oleh sebagian orang sebagai angka pembawa sial, namun demikian angka ini juga dipercaya sebagai penolak bala, angka tiga belas merupakan angka 1 dan angka 3, keduanya merupakan angka ganjil yang penuh makna. Angka 1 merupakan angka pertama, memiliki makna permulaan, tunggal dan ke-Esa-an yang mencerimkan Ketuhanan. Sedangkan angka 3 merupakan angka ganjil yang mencerminkan keseimbangan. Angka 3 adanya manusia yang selalu mempunyai sifat tiga perkara hidup. Misalnya; Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali, yakni waktu, ucapan dan kesempatan. Maka hendaknya dijaga supaya tidak ada sesal kemudian. Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang, yaitu amarah, kesombongan dan dendam. Maka sebaiknya perlu dihindari memelihara sifat jelek tersebut. Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu, yakni rejeki, umur dan jodoh, mintalah pada Tuhan dan terakhir ada 3 hal dalam hidup yang pasti, adalah tua, sakit dan mati, persiapkanlah dengan sebaik-baiknya.
Pamor Ilining Warih (banyu mili), merupakan salah satu motif pamor yang bentuk gambarannya menyerupai garis-garis yang membujur dari pangkal bilah hingga ke ujung. Garis-garis pamor itu ada yang utuh, ada yang putus-putus, dan banyak juga yang bercabang. Garis yang berkelok-kelok itu seolah menampilkan kesan seperti gambaran air sedang mengalir. Symbol untuk kerejekian dan kesuksesan bagi pemiliknya, membawa situasi baru dan keluar dari masa sulit dalam kehidupannya. Seperti filosofi air yang selalu mengalir mencari jalannya sendiri dari Gunung hingga Samudera. Tak heran banyak Pecinta keris menggemari keris dengan pamor sederhana ini karena tuahnya.
Menyebut keris tangguh Madura termasuk paling unik, karena periodesasinya panjang sekali. Keris-keris Madura sejak jaman dulu berpengaruh besar terhadap gaya dan bentuk keris-keris di Nusantara. Bentuknya demes (serasi), besinya terkesan kering seperti kurang wasuhan, berwarna hitam keabu-abuan, pejetannya tampak lebih lebar ketimbang keris jawa, kesan luknya agak samar (kemba) dengan tarikan luk yang simetris dari pangkal bilah sampai ujung, penampang ganja ganja datar lurus khas madura menjadi semakin unik dengan bentuk buntut cecak yang agak melambai ke bawah. Terlebih bentuk sekar kacangnya masih terjaga sempurna, menambah nilai lebih tersendiri. Pamornya terkesan agal, keras, tegas dan kasar, boleh jadi terkait dengan karakter kedaerahan. Perabot atau sandangan yang menyertai bilah ini walaupun lamen (kuno) juga masih sangat terawat. Posisi bilah sudah trep/manjing (menempati warangka) sempurna, mendak lamen juga tampak utuh, ditambah pendok bunton model cukitan mempunyai nilai seni sendiri. Klasik tapi wangun (pantas) di segala jaman.
Griyokulo Gallery Jl. Teluk Peleng 128A Kompleks TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Jakarta Selatan
Facebook : Griyo Kulo SMS/Tlp/WA : 0838-7077-6000 Pin BB : 5C70B435 Email : admin@griyokulo.com
————————————